Senin, 10 Mei 2021

Terkait Kepulangan WNI/PMI/WNA Dari Luar Negeri, Pangdam I/BB Tinjau Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA)



DELISERDANG, MM - Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanuddin SIP MM bersama rombongan telah melakukan peninjauan situasi Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) dan beberapa lokasi isolasi atau Karantina penanganan kepulangan WNI/PMI/WNA dari Luar Negeri di Sumut, Sabtu (8/5/2021).

Dalam kegiatan ke Bandara KNIA, Pangdam didampingi Wakapoldasu, Asintel, Asops, Aster Kasdam I/ BB dan Kapendam I / BB, Karo Ops Poldasu, Dandim 0204/ DS, Kapolrestabes Medan, Dandim 0201/BS, Danpomdam I/ BB, Dandeninteldam I/ BB dan Kapolresta Deli Serdang.

Pangdam dan rombongan langsung memasuki Bandara KNIA melihat keadaan lebih dekat di lapangan, selanjutnya melakukan peninjauan di beberapa tempat karantina antara lain Wings hotel Kualanamu, Prime hotel Kualanamu, hotel Griya, hotel Saka.

Kegiatan ini sebagai langkah pengamanan dan antisipasi serta pencegahan dan penyebaran wabah Covid-19 yang masuk di wilayah jajaran Kodam I/ BB menjelang Hari Lebaran jelas Pangdam.

Dalam kesempatan tersebut, Pangdam memberi  pengarahan bahwa "Setiap orang Wajib menerapkan aturan protokol Kesehatan dalam melakukan perjalanan intenasional. Para WNI/ WNA di posko Karantina tetap berlakukan protokol kesehatan yang ketat (5M),Para WNI/ WNA harus patuhi semua aturan yang ada, saat di karantina,"tegasnya.

Sementara itu, di lokasi peninjauan Pos Pam Ketupat Toba 2021, Pangdam I/BB menghimbau Kepada Anggota TNI, Polri, Dishub, Satpol PP serta Instansi yang terlibat Operasi Ketupat 2021 agar benar benar melaksanakan Pengamanan ini dengan baik sesuai prosedur yang sudah ditentukan,"Jika terdapat ada pemudik yang melaksanakan mudik, jangan segan segan untuk menindak dan memutar balik kenderaan ke daerah asalnya," tandasnya.

"Sedangkan untuk di Pos Pelayanan tetap dilakukan pengawasan serta himbauan Protokol Kesehatan secara ketat guna menghindari penyebaran Covid- 19," pungkas Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanuddin.

(Dbl) MM

Sumber : (Pendam I/BB)

Ketua MPR RI Tegaskan, "Menolak Penyelesaian Masalah Papua Dengan Diskusi !"



JAKARTA, MM -  Ketua MPR RI Bambang Soesatyo kembali menyerukan pernyataan kontroversial tentang penindakan teroris OPM Papua. Bamsoet sapaan akrabnya menolak penyelesaian masalah Papua dengan diskusi.

Bamsoet menyerukan tindakan tegas, meski seperti sebelum - sebelumnya, tanpa merinci tindakan tegas apa yang dimaksud.
 
"Ketika saya membuat pernyataan untuk mendorong negara segera bersikap tegas terhadap teroris OPM di Papua, rangkaian aksi tidak berperikemanusiaan mereka telah menelan jumlah korban tewas sedikitnya 110 jiwa, meliputi warga sipil serta prajurit TNI-Polri," ungkap Bamsoet, dalam keterangan pers, Sabtu, 8 Mei.

"Teroris OPM membunuh Kabinda Papua, membakar sekolah dan merusak properti warga. Apakah diskusi bisa dengan sendirinya menghentikan kebrutalan teroris OPM membunuh dan meneror warga sipil Papua? Lalu, harus berapa lama lagi negara membiarkan mereka leluasa melakukan pembunuhan dan menebar teror di Papua?" tambah Bamsoet.

Soal desakan mengupayakan pendekatan damai, Bamsoet pesimis. Ia mengajak segala pihak membuka catatan tentang berbagai upaya dan pendekatan damai yang dilakukan pemerintah Indonesia di Papua selama ini.

"Upaya damai yang dilakukan pada zaman Habibie tahun 1998-1999, misalnya. Kala itu, melalui Panglima TNI Jenderal Wiranto, Indonesia telah meminta maaf dan mencabut status Daerah Operasi Militer (DOM) di Papua,"jelasnya.

"Habibie juga menyatakan masalah Papua. Habibie menegaskan masalah Papua diselesaikan lewat jalur diplomasi,"imbuhnya.

Sambung Bamsoet,"Pendekatan damai itu dilanjutkan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 1999. Bahkan Gus Dur mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua serta memperbolehkan pengibaran bendera Bintang Kejora,"
 
Lebih lanjut Bamsoet memaparkan,"Pendekatan damai dengan teroris OPM juga digagas pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2004-2014. Melalui staf khususnya, SBY menegaskan tak ada pendekatan lebih cocok di Papua selain pendekatan damai. Ketika beberapa anggota TNI tewas dalam baku tembak dengan kelompok bersenjata, SBY tetap mengedepankan jalur diplomasi. Bahkan,  pada 9 November 2011, SBY menunjuk Farid Husain sebagai juru runding pemerintah dengan tokoh-tokoh masyarakat Papua, termasuk dengan Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Papua,"paparnya.

"Di zaman Jokowi," kata Bamsoet, "Jokowi banyak menahan diri menghadapi teroris OPM. Bamsoet mengklaim Jokowi melanjutkan pendekatan damai itu dengan upaya meningkatkan kesejahteraan warga Papua."

Bamsoet merinci, "Sejak menjabat presiden, Jokowi setidaknya sudah sebelas kali mengunjungi Papua dan Papua Barat. Bamsoet juga menyebut Jokowi memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) sebagai kerangka besar solusi konflik di Papua,"

"Jokowi menerapkan kebijakan BBM satu harga hingga membangun serat optik Palapa Ring. Namun, kata Bamsoet, negara tak boleh berdiam diri ketika pendekatan damai direspons dengan kekerasan,"tandasnya.

Kata Bamsoet, "Penerapan sikap tegas negara terhadap teroris OPM di Papua mestinya dipahami sebagai inisiatif negara menghentikan pembunuhan dan teror berkelanjutan terhadap warga sipil setempat. Komentar dan ratapan para elite serta para pemerhati di Jakarta selama ini terbukti tidak bisa menghentikan konflik di Papua."

(**) MM

Minggu, 09 Mei 2021

Direktorat Narkoba, Brimob, Sabhara dan Satnarkoba Polres Jakbar Grebek Sarang Narkoba di Kampung Ambon, Jakarta



JAKARTA, MM - Polisi melakukan penggerebakan di Kampung Ambon Komplek Permata, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021).

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo dalam keterangannya pada Awak Media mengatakan bahwa ,"Penggerebakan ini berawal dari adanya laporan masyarakat terkait adanya penyalahgunaan narkoba," katanya.

Lebih lanjut Kapolres mengutarakan,"Ini kegiatan operasi gabungan antara Polda dan Polres dimana unsur terkait didalamnya Direktorat Narkoba dari Brimob dari Sabhara dan Satnarkoba Polres Jakbar, kita melakukan operasi gabungan di lokasi Kampung Ambon," ujarnya di lokasi, Sabtu (8/5/2021).

Ady Wibowo  menjelaskan bahwa , "Sebelumnya polisi juga sudah melakukan profiling terhadap para pelaku penyalahgunaan narkoba tersebut...ada sekitar 555 personil gabungan diterjunkan dalam operasi gabungan untuk menggerebek kampung narkoba tersebut," jelasnya.

"Hasilnya," kata Ady,"Polisi berhasil mengamankan 45 orang dengan berbagai barang bukti diantaranya senjata tajam, senjata rakitan, lima peluru tajam, kemudian ada drone, minuman keras, senapan angin, alat timbang,"ungkapnya.

"Kita juga amankan ganja dan sabu yang berhasil kita amankan," imbuhnya.

Ady juga menuturkan bahwa, "Barang bukti tersebut diamankan di berbagai titik dikawasan tersebut. Polisi juga melakukan pembongkaran rumah bedeng yang dijadikan tempat untuk penyalahgunaan narkoba," tuturnya.

"Pada saat dilakukan penangkapan," kata Ady, "Tidak ada perlawanan, kita amankan dengan baik, tadi ada satu (melawan) cuma tidak terlalu berlebihan."

"Saat ini, para pelaku tersebut dibawa ke Polres Metro Jakarta Barat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkas Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo.

(IIsya) MM

Sumber :  Humas Polres Metro Jakarta Barat 

Sabtu, 08 Mei 2021

Ketua AMMI : "Para Pimpinan Teroris Papua Adalah Jenis Orang-orang Yang Tega Menipu Keluarga sendiri !”



PAPUA, MM - Kejahatan Kelompok teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) dinilai sudah dikenal sejak lama. Mulai dari membunuh guru, membantai warga, hingga membakar sekolah tempat anak-anak Papua belajar merajut masa depan, sudah lama menjadi berita.
 
"Ibaratnya sebuah keluarga, para pimpinan teroris Papua itu tak lebih dari jenis orang yang tega menipu anggota keluarga sendiri,” kata Ketua Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), Nurkhasanah, Jumat (7/5/2021).
 
Nurkhasanah menunjuk kisah Tenius Tebuni, seorang eks anggota teroris OPM yang bertahun-tahun mengikuti kelompok teror itu melakukan petualangan kriminalnya meneror warga Papua.
 
"Untunglah," kata Nurkhasanah, "Tenius Tebuni yang menjadi anggota Kelompok Teroris OPM dari kelompok teroris Rambo Lokbere pimpinan teroris Egianus Kogoya itu akhirnya sadar. Tebuni kini kembali ke pangkuan NKRI dan menyatakan tobat,"ungkapnya.
 
"Dia juga bilang, selama bertahun-tahun menyaksikan kekejaman kelompoknya, hatinya menjerit tiap kali menyaksikan penyiksaan dan kekejian yang dilakukan kelompoknya terhadap warga. Bukan hanya warga Papua yang berasal dari pendatang, tapi juga warga asli," kata 
Nurkhasanah.
 
Menurut 
Nurkhasanah,"Orang-orang asli Papua yang direkrut kelompok teroris OPM seperti Tenius Tebuni, bukan jenis orang yang punya kehendak macam-macam. Mereka orang-orang sederhana yang urusannya pun tak lebih dari hal-hal primer semata."terangnya.
 
“Tenius bilang, mereka direkrut teroris OPM dengan janji cukup makan, rokok dan uang.  Namun seiring berjalannya waktu, janji tersebut tak satu pun pernah terwujud," jelas Nurkhasanah.
 
Nurkhasanahpun berharap, akan lebih banyak lagi Tebuni-Tebuni lain yang sadar bahwa apa yang mereka lakukan hanya menggapai fatamorgana sembari terus menumpuk dosa.

"Sejatinya memang kian banyak anggota Teroris OPM yang sadar dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi,"ucapnya penuh harap.
 
"Selasa (5/5) lalu, misalnya,"ungkap 
Nurkhasanah,"Menurut berita yang dibagikan Instagram resmi Divisi Humas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), sekelompok eks teroris OPM yang dikepalai Gubernur Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) Alex Hamberi beserta 17 orang anggota kelompoknya kembali memeluk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)."

Ketua AMMI menuturkan bahwa,"Alex turun gunung membawa anggotanya ke Kampung Sima, Distrik Your, Kabupaten Nabire, Papua, untuk menandatangani pernyataan sikap ikrar setia ke NKRI. Selain orang-orang tersebut, lima anggota lainnya berhalangan hadir, namun mengikuti langkah rekan-rekan mereka untuk kembali ke pangkuan NKRI."tuturnya.
 
Selanjutnya Nurkhasanah mengatakan, "Penyerahan diri sejumlah anggota NRFPB itu tak lepas dari usaha aparat keamanan yang tak jemu mendekati dan penggalangan. Dengan begitu, lama-lama kelompok tersebut dengan sepenuh hati dan tanpa tekanan maupun paksaan menyatakan berhenti dari petualangan mereka, keluar dari aktivitas terror kelompok teroris OPM,"tandasnya.
 
“Jadi wajar bila AMMI menyatakan penghargaan dan rasa hormat untuk semua kiprah kebaikan yang terus berkesinambungan dilakukan aparat Polri dan TNI di Papua. Mereka itu orang-orang khusus dengan hati tulus, karena mampu bertahan untuk memberi kebaikan sekali pun di dalam negeri kurang diapresiasi," pungkas 
Ketua Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), Nurkhasanah.

(**) MM

Partisipasi Ketua DPD RI LaNyalla Dalam Prosesi Shooting Sinetron ‘Amanah Wali’ Season 5 di Studio RCTI, Jakarta


    Ketua DPD RI saat mengikuti proses shooting sinetron ‘Amanah Wali’ season 5 di Studio            RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Sabtu (8/5/2021).

JAKARTA, MM - Mengisi jabatan penting sebagai Ketua DPD RI tidak lantas membuat AA LaNyalla Mahmud Mattalitti membatasi diri. Senator asal Jawa Timur itu tetap dekat dengan rakyat.

LaNyalla pun tidak segan untuk turun ke tengah-tengah masyarakat demi menyerap aspirasi. Bahkan media seni, seperti seni peran, dimanfaatkannya.

Hal ini juga yang dilakukan LaNyalla saat mengikuti proses shooting sinetron ‘Amanah Wali’ season 5 di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Sabtu (8/5/2021). Sejak pagi, alumnus Universitas Brawijaya Malang itu sudah bersiap di lokasi untuk melakukan reading sebelum shooting. Kedatangan LaNyalla disambut Producer Pelaksana Sinetron Amanah Wali, Sawal Sihombing dan sang sutradara, Yogie Yosse.

LaNyalla tidak ragu belajar mengkhayati perannya dibantu oleh sutradara Yogie. Ia juga menghafal dialog secara singkat.

Di episode 36 sinetron Amanah Wali, LaNyalla berperan sebagai Bang LaNyalla, teman dari Bang Jali. Untuk diketahui, Bang Jali merupakan sosok preman yang bertaubat dan mengajak anak buahnya bekerja lurus dengan berjualan di Pasar Makmur. Namun Bang Jali dikisahkan sudah meninggal dunia.

LaNyalla pun mengikuti arahan sutradara dengan baik. Meski merupakan hal baru, Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu tidak canggung saat berakting.

LaNyalla yang hadir di 6 scene sinetron Amanah Wali, beradu akting dengan personel Wali Band yang merupakan pemeran utama di sinetron tersebut, yakni Apoy, Faank,Tomie, dan Ovie. “Saya ke sini mau ketemu dan mau ngingetin rencana pertobatan Bang Jali, dulu dia janji mau tobat,” kata Bang LaNyalla dalam salah satu dialognya.

Walaupun proses shooting cukup lama dan melelahkan, pria yang pernah menjabat sebagai Ketum PSSI itu tak mengeluh. Ia bahkan merasa enjoy karena bisa mengetahui langsung seperti apa proses shooting film.

Berkali-kali take pun dijalani Ketua DPD RI dengan sukacita. Padahal proses shooting dilakukan saat puasa. Suasana di lokasi shooting juga tampak cair. LaNyalla terlihat akrab dengan para pemain dan kru sinetron Amanah Wali.

“Ternyata asik juga. Senang sekali saya bisa ikut berpartisipasi di sinetron Amanah Wali, yang ratingnya cukup tinggi,” sebutnya.

Menurutnya, perkembangan dunia seni budaya harus terus didukung. “Sektor perfilman punya peranan yang penting juga dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak pesan dan nilai yang terkandung di dalamnya. Kedatangan saya sekaligus untuk menyerap aspirasi teman-teman perfilman Indonesia,” ucap LaNyalla.

Sementara itu menurut Apoy ‘Wali’, kehadiran LaNyalla menjadi pengalaman baru untuk tim produksi sinetron Amanah Wali. Sebab baru LaNyalla-lah pejabat negara yang menjadi bintang tamu di sinetron religi itu.

“Kalau di TV kayak kelihatan kaku, pejabat gitu kan formil ya. Tapi ketika lagi nyantai, ya ternyata nyantai banget Pak LaNyalla. Itu yang kita harapkan dari seorang pemimpin, santai, jangan jauh dari rakyat, apa adanya. Itu harapan masyarakat dan umat terhadap pemimpin. Dekat dengan umat dan terus berdiri untuk umat,” ucap Apoy.

Sutradara juga menilai akting LaNyalla natural, padahal Ketua DPD RI tidak memiliki latar belakang dunia seni peran. Tim produksi yakin kehadiran LaNyalla akan membuat rating sinetron Amanah Wali semakin tinggi.

“Saya yakin rating kami yang sekarang sudah di atas 5, akan meningkat dengan kehadiran Pak LaNyalla sebagai bintang tamu,” urai Produser Pelaksana, Sawal Sihombing.

Sinetron Amanah Wali season 5 sendiri merupakan sinetron stripping alias kejar tayang. Episode yang menghadirkan LaNyalla akan tayang saat sahur nanti, Minggu (9/5), pukul 02.30 WIB di RCTI.

(*) MM

Teror Kembali Dilakukan OPM Dengan Bakar Rumah Warga dan Tembaki Polsek di Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Papua



PAPUA, MM - Kelompok Teroris OPM kembali melakukan terornya dengan menembaki Polsek dan  membakar rumah penduduk.di Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (7/5/2021) malam. 

Hal ini dibenarkan Humas Kasatgas Ops Nemangkawi Kombes, Pol M.Iqbal Alqudusy terkait peristiwa tersebut, dengan menerangkan, bahwa, "Dari informasi yang diterima pada Jumat (7/5) sekitar pukul 19.01 WIT telah terdengar 2 kali tembakan dari Kampung Kimak dan PT Unggul yang diarahkan ke kantor Polsek dan diduga dilakukan oleh Kelompok Teroris Parengen anak buah Kelompok Teroris Lerrymayu, dan termonitor oleh drone bahwa kelompok Teroris OPM telah membakar satu rumah penduduk,namun tidak ada korban dari masyarakat," ungkapnya.

Lebih lanjut Iqbal mengatakan bahwa ,"Hasil croscek akhir kelompok Teroris OPM telah membakar rumah kayu milik Yorin Tabuni (OAP) yang berada di Kampung Kimak Distrik Ilaga," jelasnya.

Iqbal menambahkan, bahwa,"Yorin Tabuni sendiri bekerja sebagai pegawai Dinas Sosial Kabupaten Puncak, dan pada saat ini berada di Timika untuk mengurus beras dinas sosial," imbuhnya.

"Sedangkan akibat aksi dari Kelompok Teroris OPM ini tidak ada korban dari masyarakat bahkan masyarakat yang mengungsi juga tidak ada," pungkas Humas Kasatgas Ops Nemangkawi Kombes, Pol M. Iqbal Alqudusy

(**) MM

Jumat, 07 Mei 2021

Polemik Guru Honorer, Ketua DPRD Kab. Bekasi, BN Kholik Qodratullah Selesaikan Pekerjaan Bupati



BEKASI, MM - Satu lagi pekerjaan Pemerintah Kabupaten Bekasi diselesaikan ketua DPRD Kabupaten Bekasi, BN Holik Qodratullah. Hasilnya, senyum guru honorer pun mengembang lagi, setelah berbulan-bulan mengalami peristiwa pahit hingga mengadukan nasibnya ke Presiden Joko widodo.
 
Dalam pantauan media, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, BN Kholik Qodratullah bersama Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Soleman berhasil menyelesaikan permasalahan antara guru honorer dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan, Carwinda.
 
Kedua belah pihak bahkan bersepakat untuk berdamai dan bersatu kembali membangun mutu pendidikan yang lebih baik di Kabupaten Bekasi.

“Bahwa pada dasarnya dari hari sebelumnya kami melakukan pendekatan atau loby-loby terhadap guru honorer maupun Dinas Pendidikan pak Carwinda", kata 
ketua DPRD Kabupaten Bekasi.

"Alhamdulillah dalam perkembangannya saya melihat kedua kubu ini sama sama menerima untuk islah. Dasar itulah maka kami menindaklanjutinya melakukan pertemuan intensif," ungkap BN Holik.

Menurutnya," Hasil door to door dewan ke satu sisi guru honorer dan satu sisi lainnya Kepala Dinas Carwinda menyimpulkan keduanya tidak keberatan, maka Alhamdulillah kami bisa mempertemukan hari ini,” tandas Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, BN Kholik Qodratullah usai melakukan mediasi di ruang kerjanya, Jumat (7/5).

Ditambahkan BN Holik, "Poin pertama hasil pertemuan guru honorer dengan Dinas Pendidikan menyatakan sepakat tidak akan menengok masa lalu yang sudah terjadi, tetapi menatap ke depan, khususnya kebersamaan dalam meningkatkan mutu pendidikan putra putri Kabupaten Bekasi.".

Lanjutnya, “Poin keduanya bahwa kesalahpahaman yang terjadi dianggap sudah selesai, kemudian katakanlah bagaimana agar tuntutan berupa penundaan gaji honorer yang selama empat bulan tertunda, Alhamdulillah hari ini pak Carwinda sudah menandatanganinya disaksikan para guru honorer"imbuhnya.

Iapun kembali menegaskan, bahwa, "Kedua belah pihak, telah sama-sama mengakui dan saling menghargai."
 
Pada kesempatan mediasi tersebut, BN Holik dan Soleman menyatakan kelegaannya karena semua permasalahan yang terjadi selama beberapa bulan terahkir di Dinas Pendidikan dapat diselesaikan dengan pertemuan tersebut.

"Bupati juga harus mengapresiasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda yang sudah mau menyelesaikan permasalahan ini bersama-sama,” saran Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, BN Kholik Qodratullah. 

(*) MM

MEDIA MAJAPAHIT

MEDIA MAJAPAHIT

BERITA TER UP-DATE

Penuhi Persyaratan Menjadi Taping, Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan Digelar Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai

PEKANBARU, MM - Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai menggelar Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) bagi warga binaan yang bertujuan mengump...

BERITA TERKINI


MEDIA MAJAPAHIT

MEDIA MAJAPAHIT

BERITA LAINNYA