Minggu, 23 Mei 2021

Ratusan Kayu Olahan Hasil Pembalakan Liar Berhasil Diamankan TNI di wilayah Simpang 3 Lokpon, Kab.Sambas



SAMBAS, MM – Patroli keamanan Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns di wilayah perbatasan Pos Simpang 3 Lokpon mengamankan tumpukan kayu olahan yang diduga hasil dari kegiatan illegal logging di samping jalan tidak resmi dekat kebun Sawit dengan kondisi tertutup semak semak di wilayah Simpang 3 Lokpon, Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, pada Sabtu (22/5/21).

"Dalam kegiatan patroli tersebut 4 orang anggota Pos Simpang 3 Lokpon mengamankan ratusan batang kayu olahan jenis kayu belian siap angkut yang diduga kuat hasil pembalakan liar di wilayah tersebut sebanyak 21 buah ukuran 8×8 dan 135 batang ukuran 4x8," ungkap 
Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Mekanis 643/Wns Letkol Inf Hendro Wicaksono, S.I.P melalui keterangan tertulisnya di Pos Kotis Entikong, Kabupaten Sanggau pada Awak Media.

“Penemuan kayu hasil pembalakan liar tersebut bermula saat Sertu Agung Prasetyo selaku Danpos Simpang 3 Lokpon beserta 4 orang anggota melaksanakan kegiatan patroli di sepanjang JIPP wilayah Kabupaten Sambas tepatnya di Kecamatan Sajingan”, terang Dansatgas.

Menurut 
Letkol Inf Hendro Wicaksono,"Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns akan selalu melakukan kegiatan patroli secara rutin di sepanjang wilayah perbatasan dan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan penebangan liar guna menekan dan meminimalisir kegiatan illegal terutama illegal logging yang dapat berakibat rusaknya ekosistem dan kelestarian lingkungan," ujarnya.

“Selanjutnya anggota pos Simpang 3 Lokpon akan berkoordinasi dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) setempat guna proses lebih lanjut” pungkas Dansatgas.

(Brt) MM

Sumber : Pen Satgas 643/Wns

Upacara Pengantaran Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 144/Jaya Yudha, Wilayah Kalimantan Barat di Palembang



PALEMBANG, MM - Pangdam II/Sriwijaya Mayjen  TNI Agus Suhardi, menjadi Inspektur upacara dalam upacara pengantaran Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 144/Jaya Yudha di wilayah Kalimantan Barat, bertempat di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sabtu (22/5/2021).

Dalam amanatnya Pangdam II/Sriwijaya menyampaikan, dengan penuh rasa bangga mengucapkan selamat kepada segenap prajurit Yonif 144/Jaya Yudha yang telah mendapat  kepercayaan dari pimpinan TNI, "Bangsa dan Negara untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan RI-Malaysia. Kepercayaan ini merupakan kehormatan dan tugas mulia untuk dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," ucapnya.

"Laksanakan tugas operasi ini dengan penuh rasa tanggung jawab, berbuat dan bertindaklah yang terbaik bagi masyarakat, hormatilah adat istiadat dan kearifan lokal yang berlaku di daerah penugasan dalam setiap pelaksanaan kegiatan sehingga berbagai pelanggaran dapat dicegah serta Kemanunggalan TNI dengan rakyat dapat tercapai dengan baik," sambung 
Agus Suhardi.

Selanjutnya, Pangdam II/Sriwijaya menyampaikan, bahwa,"Perlu diketahui disepanjang perbatasan wilayah RI-Malaysia banyak berbagai kerawanan yang timbul yang menjadi fenomena kejahatan lintas negara. 
Oleh karena itu, untuk selalu berkoordinasi dengan aparat atau instansi terkait yang ada di perbatasan. Tingkatkan patroli-patroli keamanan maupun pemeriksaan patok batas serta pembinaan terhadap masyarakat agar budaya gotong royong, kesadaran berbangsa dan bernegara meningkat," ungkapnya.

"Hindari pelanggaran sekecil apapun di daerah penugasan, utamakan faktor keamanan serta pedomani selalu Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan Delapan Wajib TNI selama bertugas," himbau 
Agus Suhardi.

Lanjut Pangdam II/Sriwijaya dalam amanatnya, "Jaga keamanan personel dan materiel. Berkaitan dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19, agar selalu  memedomani protokol kesehatan dan sosialisasikan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan guna mewujudkan masyarakat yang produktif dan aman dari Covid-19," tegasnya.

Di akhir amanatnya Pangdam II/Sriwijaya menyampaikan selamat jalan dan selamat bertugas, semoga sukses. Doa kami semua akan senantiasa menyertai langkah, tugas dan pengabdian kalian," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama Kapendam II/Swj
 menyampaikan bahwa " Personel yang akan berangkat tugas operasi sebagai Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 144/Jaya Yudha di wilayah  Kalimantan Barat berjumlah 450 personel, yang dipimpin langsung oleh Danyonif 144/Jaya Yudha Letkol Inf Andri Suratman," ujar Kolonel Caj Drs. Jono Marjono.

Turut Hadir dalam upacara tersebut: Kasdam II/Swj, Para Sahli Pangdam II/Swj, Para Asisten Kasdam II/Swj, Para Komandan/Kabalakdam II/Swj, LO TNI AU Kodam II/Swj, Kasiops Korem 044/Gapo, Danlanal Palembang, Danlanud Sri Mulyono Herlambang, Dansat Brimob Polda Sumsel, GM.  PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), Manager TPK Pelabuhan Boom Baru Palembang.

(TN) MM

Pengurus PGGJ : "Pemerintah Harus Tindak Tegas Pada Pelaku Teror dan Penggelap Dana Otsus di Papua !"



PAPUA, MM - Tindakan tegas dalam rangka penegakan hukum yang dilakukan pemerintah terhadap kelompok teroris OPM mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Pengurus Persekutuan Gereja-gereja Jayawijaya (PGGJ), Pendeta Joop Suebu.

Pendeta Joop Suebu menyatakan dukungan penuh dengan tindakan aparat dalam penegakan hukum terhadap kelompok teroris OPM, dimana aksi-aksi terornya selama ini telah menimbulkan banyak korban jiwa, rusaknya fasilitas umum, dan mengancam keselematan masyarakat.

"Saya selaku pribadi dan selaku Pengurus PGGJ Papua mengutuk keras aksi kekerasan yang terjadi di Papua belakangan ini, hingga merenggut korban jiwa baik dari personil TNI, Polri dan warga sipil”, ungkap Pendeta Joop di Papua, Jumat (21/5/2021).

Pendeta Joop Suebu juga mengharapkan tindakan nyata penegakkan hukum oleh pemerintah tidak hanya dilakukan terhadap para pembuat aksi-aksi kekerasan saja. Ia meminta kepada aparat juga berlaku adil untuk menegakan hukum kepada pihak-pihak yang selama ini tidak transparan dalam pengelolaan dana Otsus Papua.
 
"Kami berharap pemerintah harus menegakkan hukum secara menyeluruh, disamping terhadap pelaku teror, saya harap penegakkan hukum juga menyeret mereka-mereka yang menggelapkan dana Otsus, karena dana yang dikucurkan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat Papua," tegasnya.

Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan untuk menetapkan KKB atau TPNPB atau OPM sebagai kelompok dan organisasi teroris. Hal tersebut didasari oleh pertimbangan kelompok teroris ini telah melakukan aktivitas teror secara masif dan agar penanganannya tetap dalam koridor hukum yang termaktub dalam UU No. 5 Tahun 2018.
 
Berdasarkan UU No 5 Tahun 2018, terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.

Dalam periode Januari hingga April 2021, kelompok teroris OPM telah melakukan 10 tindakan pembunuhan dan pengerusakan fasilitas publik di Papua. Mulai dari pemerkosaan, penyanderaan, pembunuhan guru, pelajar dan tukang ojek, serta pembakaran Tower BTS, pesawat dan sekolah.

Atas kejadian yang terus berulang tersebut dan telah melalui berbagai pertimbangan Pemerintah melalui Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), menyatakan bahwa aksi kekerasan yang dilakukan itu adalah gerakan atau aksi Terorisme, seperti yang termaktub dalam UU No 5 Tahun 2018.

(**) MM

Sabtu, 22 Mei 2021

Kombes Pol M Iqbal Pastikan Dua Jenazah dan Senpi Ditemukan Saat Olah TKP Adalah Teroris Berikut Bukti Lainnya



PAPUA, MM - Dua jenazah teroris OPM dan satu senpi laras panjang SP-2, ditemukan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) kontak tembak antara aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi dengan Kelompok Teroris OPM di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua, pada Minggu (16/5) lalu.

Selain jenazah dan senpi jenis SP-2 dengan No.Seri 7302-07521 itu, ditemukan juga beberapa barang bukti lainnya berupa busur panah dan anak panah, magasin senjata SP-2, M16, dan SS1, puluhan butir peluru kaliber  5.56 dan 7.62, beberapa ponsel dengan jenis berbeda, kartu nomor seluler, kamera digital, teropong, handy talkie (HT), pisau, senapan angin, kartu Pengerja Sinode Gereja Kemah Injil (KINGMI), kartu Papua Sehat, buku tabungan Bank Papua, serta uang tunai sebanyak Rp 14.658.000,-.

Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Al Qudussy, memastikan kedua jenazah itu merupakan anggota kelompok teroris OPM pimpinan Lekagak Telenggen. "Saat ini dua jenazah masih di TKP menunggu proses evakuasi ke Distrik Ilaga untuk diidentifikasi,” ujar Iqbal Al Qudussy, melalui keterangan tertulis, Kamis (20/5). 

Seperti yang diketahui, Pemerintah RI melalui  aparat gabungan TNI-Polri terus melakukan pengejaran dan penindakan cepat, tegas, dan terukur terhadap kelompok teroris OPM yang selalu melakukan aksi-aksi terornya baik kepada aparat TNI-Polri dan masyarakat sipil. 

Sikap tidak main-main pemerintah ini, kembali ditegaskan Menko Polhukam Mahfud MD dalam jumpa pers pada Rabu (19/5). “Aparat keamanan akan terus mengejar dan melumpuhkan para pelaku teror untuk melindungi masyarakat agar merasa aman dari tindakan teror yang dilakukan oleh kelompok kecil tersebut," tegas Mahfud MD.

(**) MM

Jumat, 21 Mei 2021

Lewat Sehari Pelimpahan Penugasan, Ribuan Botol Miras Berhasil Diamankan Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/WS



SANGGAU, MM- Baru satu hari melaksanakan serah terima dengan Satgas Pamtas sebelumnya, Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wanara Sakti telah berhasil mengamankan ribuan botol minuman keras (Miras) saat melaksanakan pemeriksaan di jalan depan Pos Koki Sei Daun, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Jum'at (21/5/21).

Dalam sweeping tersebut personel Pos Koki Sei Daun mengamankan sebanyak 1.344 botol Miras berbagai merek yang tidak dilengkapi surat-surat yang sah dari salah satu kendaraan yang dikemudikan oleh saudara Budi Setianto (39) yang merupakan warga Dusun Bekuan Hilir,  Kecamatan Ketungau Hulu,  Kabupaten Sintang.

Dansatgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns, Letkol Inf Hendro Wicaksono, S.I.P., saat di Pos Kotis Entikong pada Kamis kemarin menjelaskan, ribuan botol Miras tersebut diamankan oleh Pos Koki Sei Daun saat melaksanakan sweeping pada pukul 09.00 WIB pagi tadi.

"Saat melaksanakan sweeping setiap kendaraan yang lewat dilakukan pemeriksaan oleh personel kami. Salah satu yang diperiksa yaitu kendaraan jenis Fuso Super HD-X dengan Nopol KB 8977 ED," terang Dansatgas.

Setelah dilaksanakan pemeriksaan secara menyeluruh kata Dansatgas, personel Pos menemukan ribuan botol Miras yang disimpan dengan cara ditutupi oleh bahan-bahan Sembako sehingga tidak terlihat secara kasat mata. 

"Setelah diadakan pengecekan surat-surat kelengkapan administrasi, pengemudi tidak dapat menunjukkan surat ijin edar ataupun surat ijin usaha yang menyatakan ijin peredaran minuman keras tersebut. Oleh karena itu sopir dan barang bukti diamankan sementara oleh Satgas," katanya.

Dikatakan juga oleh Dansatgas, diamankannya ribuan botol Miras tersebut, bertujuan untuk mendukung kebijakan Pemerintah Daerah yang membatasi peredaran Miras dan untuk memerangi peredaran Miras yang tidak mimiliki ijin edar sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat, untuk ikut bersama-sama memerangi peredaran Miras ilegal di wilayah perbatasan dengan cara tidak memperjualbelikan dan mengkonsumsinya," ajak Letkol Inf Hendro.

Untuk proses hukum lebih lanjut, saat ini barang bukti sebanyak 1.344 botol Miras merk anggur merah, Guiness, bir Bintang beserta truk jenis Fuso Super HD-X dengan Nopol KB 8977 ED dan 1 orang pengemudi sudah diserahkan oleh Satgas kepada Polsek Sekayam.

(Dbl) MM

Sumber : (Pendam XII/Tpr)

Nama Pelaku Tercatat, Mahfud MD : Perburuan Pelaku Teror Dipapua, Aparat Keamanan Bergerak Cepat, Tegas, dan Terukur !


JAKARTA, MM - Pemerintah Melalui Menkopolhukam Mahfud MD menegaskan tidak ada tempat bagi kelompok teroris di Wilayah Indonesia termasuk Teroris OPM di Papua, hal ini disampaikannya saat konferensi pers, Rabu (19/5/2021).

Menko Polhukam  menegaskan Aparat keamanan dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme akan terus mengejar dan meruntuhkan para pelaku teror untuk melindungi masyarakat agar merasa aman dari tindakan teror yang dilakukan oleh kelompok kecil tapi mengganggu itu.

"Aparat keamanan harus bergerak cepat, tegas, dan terukur. Sejauh ini sebenarnya sudah dilaksanakan cukup baik oleh TNI-Polri, BIN serta aparat terkait seperti BNPT" ujarnya.

Mahfud MD menambahkan pengejaran yang dilakuakn aparat keamanan dilakukan secara hati-hati serta focus, sehingga tidak menimbulkan korban dari warga sipil."

"Aparat keamanan berusaha dan cukup berhasil memisahkan masyarakat sipil dan para pelaku teror. Jadi tugas pokoknya itu memisahkan" urainya. 

Mahfud kembali menegaskan Pemerintah belum pernah berpikir memberlakukan darurat sipil dan militer di Papua. Serangkaian aksi teror di Papua bukanlah masalah yang terlalu besar. Orang teridentifikasi teroris, itulah terorisnya, bukan Papua.

Disampaikannya lebih lanjut, bahwa ada tiga kelompok organisasi di Papua, dua di antaranya masih mau berembuk mencari solusi bersama pemerintah. Hanya satu kelompok yang memang harus ditindak tegas.

"Karena di Papua itu ya ada tiga lapis gerakan, satu gerakan politik, dua kelompok klendestin, tetapi ketiga yang kecil ini dan ada namanya ini itulah yang kita sebut teroris. Jadi yang besar, 90 persen itu mari kita ajak berembuk," ucapnya.

Pemerintah melakukan pendekatan kesejahteraan dan jalan damai dalam permasalahan di Papua. Salah satu buktinya, melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. 

Dana otonomi khusus (Otsus) Papua juga akan ditambah jumlahnya sebesar 0,25 persen dari yang tadinya 2 persen, menjadi 2,25 persen. Jika dikalkulasikan, maka jumlah itu lebih besar 17 kali lipat dari dana masyarakat luar Papua.

"Perburuan terhadap pelaku teror itu dilakukan secara terukur, dan bukan asal-asalan. Seluruh data yang berisikan nama-nama orang terindikasi pelaku teror sudah tercatat dengan baik" pungkasnya.

(*) MM

Kamis, 20 Mei 2021

Berita Bakaran Rumah dan Gereja di Paluga, FV Yohan Dewelek : "Tidak Ada Aksi Militer Sebabkan Rumah dan Gereja Dibakar !"



PAPUA, MM - Kepala suku di wilayah Paluga distrik Ilaga Utara kabupaten Puncak FV Yohan Dewelek, S.Th menyatakan tidak ada aksi pembakaran rumah dan gereja yang dilakukan oleh TNI-Polri di wilayahnya. Hal ini menepis berita hoaks yang beredar di media sosial (media propaganda) yang tidak bertanggung jawab.

"Di wilayah kami aman-aman saja, tidak ada baku tembak seperti yang unggah di media tersebut" tegas FV Yohan Dewelek sang kepala suku melalui sambungan telepon Rabu, 19/5/21.

Lebih lanjut Kepala suku mengatakan,"Adanya gambar-gambar peralatan militer yang beredar di media tersebut dan yang sebenarnya tidak ada baku tembak atau pengeboman oleh militer yang menyebabkan rumah dan gereja ikut terbakar," ungkap 
FV Yohan Dewelek

Ungkapan ini disampaikannya guna memberikan gambaran sesungguhnya di kampung Paluga distrik Ilaga Utara Kabupaten Puncak.

Selain itu jejak digital yang ditelusuri tim Analis Satgas Nemangkawi membuktikan bahwa foto-foto yang diunggah oleh media propaganda tersebut pernah juga diunggah pada tanggal 2 April tahun 2019 lalu.

Sementara itu Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudussy, S.IK mengatakan ,"Setiap berita mohon di sharing sebelum di share," tegasnya. 

"Diharapkan media maupun masyarakat untuk dapat memberitakan kejadian yang sebenarnya, stop Hoax maupun provokatif yang bisa berdampak hukum dan juga merugikan pihak tertentu" himbaunya.

Disisi lain saat dihubungi lewat telepon pada Rabu (19/5) siang, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suristiawa menyampaikan hal yang senada, bahwa," Pemberitaan hoaks yang menyudutkan pemerintah dan TNI-Polri terkait isu Papua selalu berulang dan di share oleh beberapa portal media online, tanpa adanya klarifikasi sebelumnya,"ungkapmya. 

“Ini sudah berulang kali dilakukan, jangan asal share apalagi dari sumber yang tidak jelas ataupun sumber yang selalu berbohong seperti Sabby Sambom yang mengaku sebagai jubir kelompok teroris OPM,” imbuhya.

Seperti diketahui sebelumnya, pada Selasa (18/5) kemarin Suristiawa juga menegaskan bahwa pemberitaan itu adalah hoaks dari kelompok teroris OPM dengan memutarkan balikkan fakta yang sebenarnya. Faktanya pembakaran dilakukan kelompok teroris OPM yang dilatarbelakangi fonflik antara kelompok teroris Goliat Tabuni dengan kelompok teroris Lekagak Talenggen.

“Kejadian ini, diputarbalikkan faktanya oleh mereka dan seperti biasanya di hoakskan bahwa yang melakukan adalah aparat TNI-Polri,” ujar Suriastawa saat itu.

(Dbl) MM


MEDIA MAJAPAHIT

MEDIA MAJAPAHIT

BERITA TER UP-DATE

Penuhi Persyaratan Menjadi Taping, Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan Digelar Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai

PEKANBARU, MM - Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai menggelar Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) bagi warga binaan yang bertujuan mengump...

BERITA TERKINI


MEDIA MAJAPAHIT

MEDIA MAJAPAHIT

BERITA LAINNYA