Rabu, 24 Agustus 2022

Gelar Pengamanan Lokasi, Tim Gabungan TNI-Polri Dan Satpol PP Disambut Aksi Anarkis Kelompok Lamtoras, Sumut

SUMATERA UTARA, MM - Benih-benih prilaku anarkis dalam penyelesaian masalah lahan di Sihaporas terlihat mulai muncul. Hal ini ditandai dari prilaku aksi massa ketika menyambut kehadiran Personil Gabungan TNI, POLRI dan Satpol PP di Areal  PT.TPL sektor Aek Nauli, pada Senin (22/8/2022), dalam rangka pengamanan dan pembersihan jalan akses dari Kantor PT.TPL menuju lokasi pembibitan yang disebut telah ditutup pihak Kelompok Lamtoras. (23/08/2022).

Di jalan menuju arel itu terlihat adanya perusakan tanaman Eucalyptus di lahan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) TPL Sektor Aek Nauli,  Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Selain adanya temuan pengrusakan tanaman dan penebangan pohon, juga diduga ada pembakaran lahan di areal HGU PT TPL sektor Aek Nauli Desa Sihaporas.

Hal ini diketahui pada saat Satgas Gabungan melaksanakan patroli, banyak menemukan pohon pohon pinus besar dan eucalyptus yang diduga sengaja ditebang dan diletakkan melintang di tengah jalan. Juga ada beberapa lokasi terlihat dan sepertinya sengaja dibakar.

Personil Patroli Gabungan yang turun di areal PT.TPL Sektor Aek Nauli Kabupaten Simalungun terdiri dari personel Kodim 0207/Simalungun, personel Polres Simalungun, BKO Polwan Polda Sumut 2 Pleton, personel Brimob Kompi 2 Pematang Siantar 1 pleton dan Satpol PP Simalungun 1 Pleton.

Pantauan Awak Media di lapangan, pada saat petugas gabungan melakukan pembersihan jalan akses ke luar dan masuk Kantor TPL, mereka dihadang aksi yang mengarah anarkis. Demikian juga ketika membersihan jalan dari Kantor PT.TPL ke wilayah pembibitan tanaman, petugas gabungan dihadapkan adanya temuan 5 titik pohon ekaliptus yang diduga sengaja ditebang kemudian diduga semgaja dipalangkan di tengah jalan. Sehingga menghalangi pihak TPL dalam menjalankan aktivitasnya menuju ke areal pembibitan serta pemanenan karena jalan sudah terhalang.

Pergerakan kelompok massa kemarin terlihat semakin berani dan garang, dimana pada saat di lokasi melakukan pengamanan dan pembersihan jalan tersebut, aparat Polri dihadang oleh kelompok massa yang didominasi kaum ibu-ibu. Aparat yang mencoba memasuki lokasi malah dihadang karena massa mengklaim tanah itu adalah tanah adat.

Saat personil gabungan tiba di tempat pembibitan l, ternyata daerah tersebut sudah dikuasi oleh kelompok Lamtoras Sihaporas. Di lokasi ini sempat terjadi gesekan-gesekan antara masyarakat Lamtoras dengan petugas pengamanan.

Namun para petugas gabungan itu tidak terpancing dan tetap menghadapi massa secara persuasif, dengan melakukan pendekatan dan upaya mediasi dengan TNI-Polri.

Namun kelompok Lamtoras malah terlihat melakukan tindakan yang mengarah anarkis dengan melakukan perlawanan serta pemukulan terhadap aparat keamanan.

Bersyukur aparat keamanan tidak terpancing dan terpengaruh dengan aksi provokasi tersebut, sehingga gesekan yang lebih parah dapat dihindari dan dikendalikan.

Selanjutnya dengan pendekatan persuasif, upaya mediasi berhasil dilakukan Kapolres Simalungun bersama Dandim 0207/Sml serta staf ahli Gubernur Sumut.

Pada kesempatan tersebut Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung mengatakan, bahwa patroli yang dilakukan adalah untuk memastikan dan mengecek informasi yang diterima pihaknya, terkait adanya kelompok Lamtoras di Sihaporas yang melakukan penutupan-penutupan jalan, dengan menebang pohon dan kemudian melintangkannya di tengah jalan, sehingga tidak bisa diakses dan dilewati.

"Dan memang tadi kita ke sini kita temukan itu, kurang lebih ada 10 titik dan kita tadi langsung melakukan tindakan pembersihan, kita memotong pohon-pohon yang menghalangi jalan," ujar Kapolres Simalungun.

Ditambahkan Kapolres, pihaknya juga melakukan patroli, karena mendapat info atau laporan adanya lokasi pembibitan PT.TPL yang tidak dijinkan dirawat oleh PT.TPL. "jadi kita memastikan akan hal itu juga" tambahnya.

Dilanjutkan Kapolres, pihaknya bersama Dandim dan Pemerintah Daerah, bersama perwakilan masyarakat sihaporas telah melakukan 4 kali pertemuan atau mediasi, dan dari hasil pertemuan tersebut Pemerintah Kabupaten Simalungun akan membentuk TIM Identifikasi untuk menganalisa permasalahan ini agar dapat segera diselesaikan.

Dalam pertemuan itu, Polres Simalungun telah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perbuatan melanggar hukum, dan nantinya TIM Identifikasi yang dimaksud akan berisikan orang-orang yang memiliki peran dalam permasalahan ini.

Di aontaranya, dari Masyarakat Adat Keturunan Ompung Mamontang Laut Ambarita Sihaporas, Pihak  PT.TPL Tbk serta Unsur-unsur pemerintahan yang berkompeten dalam menangani permasalahan lahan ini.

"Namun sayangnya, kita mendapati masyarakat melakukan penutupan jalan dengan batang pohon besar yang dilintangkan di tengah jalan," ucap Kapolres kecewa.

Soal adu mulut dengan masyarakat saat patroli,  Kapolres mengatakan hal tersebut terjadi karena masyarakat tidak mengijinkan pihaknya masuk untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan.

Padahal saat sampai di lokasi kejadian, Kapolres telah melakukan upaya-upaya persiasif dengan mengutaran niat tim gabungan, yang hanya ingin melakukan patroli. "Namun masyarakat tetap melakukan penghadangan kepada kita, tapi sudah negosiasi, kita meminta agar kita bisa masuk melakukan patroli dan peninjauan ke dalam, karena ini wilayah kesatuan Republik Indonesia," ucap Kapolres.

Soal permintaan masyarakat, tentang masyarakat adat, kata Kapolres bahwa hal itu sudah direspon oleh Pemerintah daerah dan sudah ada progresnya.

"Kami berharap kepada masyarakat dan pihak PT.TPL untuk sama-sama menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah ini, dan jangan memaksakan kehendak masing-masing, jangan mengklaim pembenaran," tegas Kapolres.

Dalam menyelesaikan konflik di Sihaporas, menurut Kapolres ke dua bela pihak harus duduk bersama, dan menyampaikan aspirasi masing-masing.

"Apa harapan perusahaan disampaikan agar bisa berjalan, dan apa harapan dari masyarakat juga disampaikan, jadi ini harus sama-sama disampaikan," ucap Kapolres.

Selanjutnya, Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Hadrianus Yossy dalam kesempatan itu meminta masyarakat dan PT. TPL tidak mengklaim pembenaran masing-masing.

Menurut Dandim, ada lembaga yang memutuskan siapa yang benar, karena negara ini adalah negara hukum yang harus sesuai dengan undang-undang.

"Masing-masing pihak jangan mengklaim dirinya benar, karena ada lembaga yang memutuskan itu benar atau tidak, jadi kita serahkan sesuai undang-undang, karena negara kita negara hukum," kata Dandim.

Dandim juga meminta masyarakat untuk mendukung program pemerintah, yaitu go green yang rencananya akan dibuat di kawasan hutan industri di kawasan PT. TPL.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara Binsar Situmorang mengatakan, agar kedua belah pihak bisa menahan diri.

Binsar sangat berharap masyarakat harus memahami legalitas formal dari pada agenda PT.TPL dan PT.TPL juga harus memahami apa yang menjadi keinginan masyarakat.

"Jadi inilah yang harus kita pertemukan kedua belah pihak, agar mendapatkan solusi terbaik," ucapnya.

Sementara itu, Jhonny Ambarita yakni masyarakat Sihaporas berharap agar tim identifikasi terkait masyarakat adat segera dibentuk dan bekerja.

Kemudian, masyarakat Sihaporas juga meminta dilakukan atau disahkannya pencadangan hutan di Sihaporas.

(*)MM

Selasa, 23 Agustus 2022

Cangkir Opini Dan Organisasi Perempuan se-Malang Raya Berkolaborasi Tebar Nilai-Nilai Islam Wasatiyah

MALANG, MM - Cangkir Opini bersama organisasi perempuan Malang Raya (Nasyiatul Aisyiah, Korps Immawati, dan Perempuan Merah) mengadakan kegiatan bertajuk Mengulas Fenomena: Korelasi Gender dan Islam Wasatiyah di Lelenggahan Warung Tani Panjava, Malang, pada (22/08/2022).

Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menciptakan kondusifitas di Malang Raya di tengah maraknya isu radikalisme yang mencuat di beberapa waktu lalu.

Menurut Ketua Pengawas Cangkir Opini, Randi Satrizal L, "Kegiatan ini mengundang organisasi perempuan karena perempuan rawan untuk disusupi paham-paham ekstremisme agama, apalagi dengan alasan-alasan surga, jihad dan pahala yang berlipat ganda," ungkap Pemuda asal Pulau Sula, Maluku Utara itu.

Selain mengundang perempuan, kegiatan ini juga mengundang pembicara dari eks napiter asal Purwerejo, Jawa Tengah bernama Ika Puspitasari.

Ika Puspitasari menegaskan bahwa,"Paham-paham keagamaan yang keras dulu di dapatkan sewaktu bekerja di Taiwan, karena waktu senggang yang banyak, saya memanfaatkannya untuk mencari Islam melalui media sosial," terang Perempuan yang pernah jadi TKW di Taiwan itu.

Menurutnya, pengalaman beragama yang menuntunnya ke paham ekstermisme tidak lepas dari motivasi dia untuk menguatkan pondasi keagamaan yang dianggapnya lemah selama ini.

 
"Sehingga simbol-simbol keagamaan mulai dikenakan, tidak suka dengan orang kafir dan bersepakat dengan jihad yang diserukan oleh kelompok radikalis-ekstermis tentang menegakkan khilafah versi mereka,"jelasnya.

Selain Ika, ada juga Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Bid. Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga, Ali Muthohirin.

Ali dalam pemaparannya memiliki segudang pengalaman yang seringkali bergaul dengan kelompok ekstremis. Bahkan dalam beberapa waktu, beberapa temannya yang aktif dikelompok tersebut suka mengajak dirinya dan keluarga untuk ikut bergabung, tapi ditolak karena paham keagamaan yang dipahami oleh Ali sangat berbeda dengan yang dimiliki kelompok itu. Kata Pria asal Panceng Gresik tersebut.

Menurutnya gerakan ini mewabah di beberapa daerah karena mereka memiliki support system yang kuat dari segi pendanaan dan SDM yang militan. 
 
"Ditambah karakter orang-orang tersebut yang keras dan tidak suka berkompromi dengan siapapun. Bahkan dakwah yang diajarkan di Muhammadiyah yang mengedepankan sifat santun, lemah lembut dan ramah itu dinilai tidak efektif karena membiarkan orang untuk tetap berbuat maksiat, atau tidak tegas dalam mendakwahkan Islam,"tandas Ali.

Hal ini juga ditegaskan oleh Luluk Dwi Kumalasari, Ketua Prodi Sosiologi UMM yang turut menjadi pembicara diagenda tersebut, menuturkan bahwa,"Gerakan seperti bisa masif tidak lepas dari dukungan perempuan yang militan dan totalitas dalam mengekspresikan ajaran agamanya. Perempuan bisa saja menjadi support system utama apabila mereka tidak memiliki paham-paham agama yang kaffah dan menghargai nilai kemanusiaan dan mengakui perbedaan. Inti islam itu kan keselamatan, maka yang menafsirkan islam sebagai agama yang pembenci, suka dengan kekerasan, bahkan tidak menghargai hak hidup orang lain itu sudah salah dan harus diluruskan,"pungkasnya
 
(Eko) MM

Senin, 22 Agustus 2022

PW PII DKI Jakarta Menyelenggarakan Engineering Trip ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu di Jakarta

JAKARTA, MM - Pengurus Wilayah Persatuan Insinyur Indonesia DKI Jakarta (“PW PII DKI Jakarta”) sebagai Organisasi Profesi di bidang Keinsinyuran melakukan kegiatan Engineering Trip ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada tanggal 20-21 Agustus 2022.di Jakarta.

Kegiatan ini dikemas dengan tiga acara: Talk Show, Field Trip dan Ecotourism. Engineering Trip ini diikuti oleh 47 peserta yang terdiri atas Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang di wilayah DKI Jakarta, pegiat PII dari luar DKI, professional di bidang Sumber Daya Air, Pertanian dan Perikanan serta masyarakat umum yang berminat dalam kerja keinsinyuran hayati maupun non hayati. Peserta berangkat dari Marina Ancol dil 20 Agustus 2022 pagi. 

Priyatno Bambang Hernowo, yang merupakan Ketua Pengurus Wilayah PII Provinsi DKI Jakarta dalam kegiatan tersebut menerangkan bahwa, 
 
"Sesampai di Pulau Tidung dilanjutkan dengan Talk Show dengan tema:“Pengembangan Wilayah Kepulauan dalam Kemandirian Pangan, Energi dan Wistata” dengan pembicara: Dr. Ahmad Agus Setiawan, Staf Ahli Bidang Energi Kantor Sekretarian Presiden dan Ir. M. Hatta Sukarno, Senior Manager PAM JAYA, serta pembicara kunci Bapak Sekretaris Camat Kepulauan Seribu Selatan," terangnya.

Lanjutnya,"Field Trip adalah mengunjungi Instalasi Pengolahan Air Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dan Pusat Budidaya dan Konservasi Laut (PBKL). IPA SWRO di Pulau Tidung adalah asset PAM JAYA untuk memenuhi kebutuhan dasar air minum warga Pulau Tidung. Kapasitas IPA 3 liter per detik digunakan untuk memenuhi kebutuhan 5.700 warga," ungkapnya.

Menurut Priyatno,"Pengolahan dengan menggunakan teknologi Reverse Osmosis mengubah air laut menjadi air minum. PBKL dalam fungsinya melakukan kegiatan keinsinyuran hayati, sebagai contoh adalah pembudidayaan ikan nemo, ikan kerapu, pengembangan tanaman mangrove serta transplantasi karang," katanya.

"Kegiatan Ecotourism dalam Engineering Trip: melakukan penanaman mangrove, pembudidayaan ikan nemo sekaligus snorkeling. Peserta menikmati ecotourism ini, dengan memperhatikan aspek keselamatan yang dipandu instruktur. Bersepeda keliling Pulau Tidung, menikmati sunset di Saung Barat Pulau Tidung adalah momen yang dinikmati peserta," ujar Bambang.

Antusiasme peserta dalam Engineering Trip nampak dalam setiap rangkaian acara, Talk Show, Field Trip maupun Ecotourism.Apresiasi atas terselenggaranya Engineering Trip, yang menggabungkan, seperti dalam tag line acara, Sharing, Cultivating, and Healing. Sharing, narasumber berbagi pengalaman dalam kerja keinsinyuran. Cultivating, kegiatan pengembangbiakan ikan nemo, budidaya mangrove dan Healing, menikmati keindahan laut, sebagai charging.

Berharap Dilakukan Kegiatan Dengan Konsep Yang Sama Diwaktu Yang Akan Datang

Disisi lain Djuniarman A.Djulkifli sebagai Wakil Ketua PW PII DKI Jakarta "PW PII DKI Jakarta" berterimakasih kepada Pemkab Kepulauan Seribu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta dan PAM JAYA terkait acara tersebut dapat diselenggarakan dengan baik dan lancar.
 
"Tentu kepada Peserta yang telah antusias dan gembira mengikuti acara Engineering Trip. Akhirnya peserta sampai dengan selamat di Marina Ancol di 21 Agustus 2022 sore”, ungkapnya dalam penutupan acara sebelum ke Marina Ancol. 
 
(Red) MM

Minggu, 21 Agustus 2022

HUT RI ke 77, Ketua Forum BPD Kab.Bekasi : 'Saya Berharap Pemkab Bekasi Instruksikan Istighosah Dimalam Puncak!'

 

 
 
KABUPATEN BEKASI, MM - Kegiatan Lomba Gerak Jalan di gelar Desa Sumber Jaya dengan melibatkan kurang lebih 40 Rw dari total keseluruhan 58 Rw dengan 380 Rt yang ada di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, pada Sabtu (20/06/2022) pagi.

Acara lomba yang masuk dalam bagian rangkaian kegiatan menyambut HUT RI ke 77 sejak pengibaran bendera sang saka merah putih pada 17 Agustus 2022 beberapa hari yang lalu yang berkelanjutan sampai malam puncak yang akan di laksanakan malam Minggu (20/08/2022) ini. Acara dihadiri oleh Kepala Desa Sumber Jaya, Matam beserta Jajarannya, Ketua BPD Sumber Jaya, H Karno serta seluruh warga yang mengikuti perlombaan berikut para warga simpatisan dan para Ketua Rw di masing-masing wilayah.

Kegiatan lomba gerak jalan yang memperebutkan Door Prize berupa Sepeda, peralatan elektronik dan sembako dari Kades Sumber Jaya dengan dilengkapi uang tunai untuk juara pertama sebesar Rp 2.500.000,-

Dalam penyampaiannya Kades Sumber Jaya, Matam mengucapkan banyak terima kasih atas hadirnya serta dukungan masyarakat terhadap kegiatan tersebut sehingga dapat terlaksana kegiatan Lomba Gerak Jalan yang melibatkan seluruh warga Rw masing0masing di Desa Sunber Jaya.

Dalam keterangannya pada Awak Media di lokasi Ketua BPD Sumber Jaya, H Karno mengatakan bahwa,”Kegiatan Sumber Jaya untuk rentetan memerihkan HUT RI. Hari ini ada kegiatan gerak jalan tingkat Desa, kalau kemaren kita ada pentas Qasidahan yang sebelumnya ada pengibaran bendera,” ungkap H Karno yang juga sebagai Ketua Forum BPD Kabupaten Bekasi.

“Bicara rentetannya di Sumber Jaya bikin upacara walaupun di hari pengibaran bendera saya ikut kegiatan di Kabupaten. Karena saya Ketua Forum BPD Kabupaten tapi saya ikut menjadi Inspektur untuk penurunannya, karena tetep walaupun saya Krtua Kabupaten, saya di Provinsi, dasar sayakan di Desa, jadi engga boleh lupa Desa..harus fokus,”imbuhnya.

Menurut H Karno, Desa Sumber Jaya sudah lama tidak menyelenggarakan berbagai kegiatan di karenakan kendala Covid-19 yang menghentikan berbagai kegiatan secara langsung.

“Puncaknya nanti malam, kita Istigisah di’a bersama sebagai bagian dari rangkaian kegiatan. Karena memang kita dalam momen begini selain kita nanti malem kita kirim Do’a bersama kepada para pahlawan pejuang bangsa, instropeksi diri bagaimana mengisi kemerdekaan...kan harus disiapin momen-momen perayaan masyarakat kita biar ceria..biar gembira. Mangkanya hari ini gerak jalan, ada Door Prize dan banyak hadiah,”terang Karno.

:Alhamdulillah secara umum berjalan bagus secara khusus ada sedikit-sedikit kendala namun tidak terlalu sighnifikan kayak kemaren tujuh belasan pas muncul infonya karena saya tidak di lokasi..ada listrik mati tiba-tiba..jadi henya kendala-kendala seperti itu saja, yang sidhnifikan tidak ada,”ungkapnya.

“Dengan antusias masyarakat dan temen-temen media juga ada...kita seneng, kita bisa kolaborasi semuanya,” sambungnya.

Ketua Forum BPD Kabupaten Bekasi, H Karno berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi agar lebih memfokuskan pada bentuk Edukasi di dalam memaknai perayaan HUT RI pada tahun-tahun berikutnya dengan memfokuskan pada aspek religius dan dengan mengedepankan Istighosah bersama di puncak acara menyambut HUT Kemerdekaan RI.

“Kegiatan-kegiatan budaya unu kita ajui bagus. Tapi harapan saya ada semacam Instruksi dari Pemerintah Kabupaten..di malam puncaknya itu kita Do’a Istighosah...itu harapan saya..secara serentak ada himbauan..kalau sekarangkan hanya inisiatof dari Desa masing-masing aja, walaupun budaya-budaya ada hiburan mungkin ada yang dang-dutan..itu budaya kita engga salahkan..tapi harapan saya di ujungnya di tutup dengan Istighosah,” pungkas Ketua BPD Sumber Jaya, H Karno yang juga sebagai Ketua Forum BPD Kabupaten Bekasi.

(Jlambretta)MM

Kamis, 18 Agustus 2022

Pertama Dalam Sejarah, SMSI Jabar Gelar Rakerda Tepat Pada Momentum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia


BEKASI, MM - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Jawa Barat membuat sejarah menggelar Rapat Kerja Daerah di Hotel AYOLA Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi tepat di hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2022. Rapat yang dihadiri sebanyak 7 perwakilan pengurus SMSI Kabupaten dan Kota se Jawa Barat digelar di Hotel AYOLA Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi.

"Ini kali pertama Rakerda SMSI tingkat Provinsi digelar pada hari kemerdekaan Republik Indonesia," kata tuan rumah penyelenggara Rakerda SMSI Jawa Barat, Doni Ardon di Hotel AYOLA Cikarang, Rabu, 17 Agustus 2022.

Selain mengambil momentum HUT RI, Rakerda SMSI Jawa Barat dibarengi apresiasi terhadap kinerja stakeholder dan putra terbaik Kabupaten Bekasi atas prestasi di tingkat daerah, nasional maupun internasional.

"Alhamdulillah terlaksana dengan lancar, semua forkopimda, kepala daerah dan para tokoh di Kabupaten Bekasi hadir dalam pembukaan Rakerda di Plaza District 1 Meikarta Lippo Cikarang," terangnya.

Dalam kesempatan sambutannya, Ketua SMSI Provinsi Jawa Barat, H. Hardiyansyah, SH mengatakan bahwa Rakerda SMSI Provinsi Jawa Barat digelar dalam upaya memberikan pembinaan terhadap anggota.

Selain itu guna menentukan arah arah organisasi agar jelas dan terutama menumbuhkan rasa loyalitas, kekompakan, soliditad dan kebersamaan pada semua anggota.

Hardiyansyah mengapresiasi semua pihak yang turut membantu terselenggaranya Rakerda tersebut.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama para sponsor seperti Bank BJB, LPS, PT Pos Indonesia, Bank BJB Syariah dan Meikarta Lippo Cikarang," jelasnya.

Hadir dalam Rakerda tersebur Wakil Ketua Umum SMSI Yono Haryanto, ketua dan jajaran pengurus SMSI Jawa Barat  para ketua SMSI Kabupaten dan Kota se Jawa Barat.

"Saya mengapresiasi perhelatan Rakerda SMSI tingkat Provinsi Jawa Barat tepat di hari kemerdekaan," kata Yono.

Dia berharap, melalui momentum hari kemerdekaan, SMSI dapat lebih berperan dalam mendorong pembangunan di daerah. 
 
(***) MM

Senin, 15 Agustus 2022

Polres Kampar Turunkan 60 Anggota Dalam Pengamanan Kunjungan Mentri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI


KOUK, MM – Polres Kampar  menggelar personilnya untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka kunjungan Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar beserta rombongan, yang menuju ke PBSI LHK Kuok, pada Minggu, (14/08/2022).

Dalam kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI beserta rombongan di Kabupaten Kampar disambut langsung oleh Bupati Kampar Dr.Kamsol didamping Kapolres Kampar, Kepala BPSI LHK Kuok Priyo Kusmedi, Kepala Dinas Lingkunang Hidup Kampar Dr. Aliman Makmur serta Kepala Dinas Tetahana Pangan Kampar Ir. Cokro Aminoto

Kapolres Kampar AKBP Didik Priyo Sambodo SIK menerangkan kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Lehutanan RI beserta rombongan dalam rangka Peresminan Taman Edukasi BPSI LHK Kuok  sekaligus dialok Inter aktif.

AKBP Didik Priyo Sambodo mengatakan telah menurunkan sedikitnya 60 Personil Polres dan Polsek Kuok ditambah, baik Pam terbuka maupun tertutup, yang dipimpin langsung oleh Kabag Ops Kompol Maitertika.

“Pengerahan anggota dalam kunjungan Menteri Lingkungan Hidup RI dilaksanakan guna memberikan kenyamanan dan kelancaran selama kegiatan berlangsung hingga usai” tuturnya.

Kapolres menambahkan dalam rangkaian pengaman mentri Lingkungan hidup di BPSI LHK Kuok serta ditempat yang sama Polres Kampar Juga mengadakan Vaksinasi Merdeka dalam rangka HUT RI Ke 77 dengan Dosis 1, 2 dan 3 (Booster) yang dilaksanakan oleh Polsek Bangkinang Barat dan Puskemas Kuok.

Dalam kunjungan mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di BPSILHK Kouk selesai kurang lebih pukul 11.00 WIB, sementara situasi di lokasi dalam pantauan Awak Media terlihat aman terkendali.

(Boim) MM

Sabtu, 13 Agustus 2022

Waspadai Radikalisme Merambah Dunia Pendidikan, Wakapolri : Terorisme Adalah Kejahatan Kemanusiaan, Bukan Gerakan Keagamaan!


JAKARTA, MM - Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, memasuki tahun ajaran baru, dunia pendidikan, khususnya tingkat Perguruan Tinggi harus terus meningkatkan kewaspadaan terhadap paham dan gerakan kekerasan, terutama yang ditujukan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dengan legitimasi yang didasarkan pada pemahaman agama yang salah. Paham dan gerakan tersebut adalah intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

Menurutnya, berdasarkan catatan Global Terrorism Index 2022 menyebut bahwa sepanjang tahun 2021, terdapat 5.226 aksi terorisme di seluruh dunia. Korban meninggal dunia yang berjatuhan akibat aksi tersebut mencapai 7.142 jiwa.

"Tidak sedikit dari jumlah tersebut adalah anak-anak, perempuan, dan golongan usia renta; hal ini menunjukkan bahwa terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, bukan gerakan keagamaan," kata Gatot dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/8/2022) di Jakarta.

Di Indonesia, kata Gatot, data yang dimiliki oleh Densus 88 terkait aksi terorisme dan penangkapan terhadap pelakunya juga menunjukkan angka yang tinggi. Fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari penyebaran paham dan gerakan radikalisme dan intoleransi yang utamanya, menyasar kalangan anak-anak muda, termasuk dengan masuk ke wilayah pendidikan.

"Dalam lima tahun terakhir ini saja, dunia pendidikan kita, khususnya kampus, masih menjadi incaran utama kelompok radikal-terorisme," katanya.

Jenderal bintang tiga ini menjelaskan, proses infiltrasi paham dan gerakan radikal dan ekstremisme masuk dengan berbagai cara, mulai dari menyusup di kegiatan-kegiatan keagamaan (CISForm, 2018), masjid-masjid kampus (INFID, 2018), dan persebaran buku-buku (PPIM, 2018).

Pola penyebarannya pun tidak lagi dilakukan hanya melalui medium dakwah dan forum-forum halaqah, tetapi sudah merambah ke media sosial (cyber space) dan jalur-jalur pertemanan.
 
"Hasilnya, sebagaimana dilaporkan PPIM (2020), 24,89% mahasiswa Indonesia terindikasi memiliki sikap intoleran. Dari sumber lain, Alvara Research (2020) melaporkan bahwa 23,4% mahasiswa dan pelajar Indonesia mengaku anti-Pancasila dan malah pro-khilafah. Data-data ini tentu mengkhawatirkan, tetapi bukan berarti tidak bisa kita kalahkan," katanya. 

Sel Tidur

Sebagai pintu terakhir sebelum menggumpal menjadi terorisme, radikalisme adalah sikap atau mental yang menyetujui dan mendukung penggunaan aksi-aksi kekerasan untuk mencapai suatu tujuan.

Mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. secara lebih spesifik menjelaskan bahwa seseorang dapat dicurigai terjangkit radikalisme apabila menunjukkan bentuk-bentuk aksi seperti mengapresiasi aksi terorisme, tidak mengecam aksi terorisme, menunjukkan dukungan melalui unggahan di media sosial, mencurigai aksi teror sebagai rekayasa, dan sebagainya.

"Jika sikap dan pemahaman ini tidak segera diintervensi, sangat mungkin seseorang yang sudah radikal menjadi teroris. Yang bersangkutan bukan lagi mendukung dan menyetujui aksi-aksi kekerasan, tetapi sudah terlibat langsung dengan menjadi pelaku atau eksekutor aksi-aksi kekerasan tersebut," ujar Gatot.

Hal yang harus dipahami bersama, lanjut Gatot, radikalisme terjadi secara bertahap dan dengan kadar yang berbeda-beda pula. Umumnya, radikalisme bermula dari intoleransi, yakni sebuah pemahaman dan sikap yang menolak keberadaan kelompok lain; risih dengan perbedaan.

"Itu sebabnya, tidak sedikit pakar dan pengamat yang menyebut radikalisme ibarat sel tidur yang sewaktu-waktu dapat tergerak untuk melakukan aksi-aksi anarkis," katanya.

Lima Sebab

Ia pun memaparkan ada lima sebab kenapa anak-anak muda tertarik pada narasi atau bahkan gerakan intoleran dan radikal. Pertama, mereka sedang mencari identitas diri. Studi yang dilakukan oleh The United States Institute of Peace pada 2010 menunjukkan bahwa 2.032 militan asing jaringan Alqaeda berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar; mereka adalah orang-orang yang sedang mengembara untuk menemukan jati dirinya.

Kedua, mereka membutuhkan perasaan kebersamaan. Kelompok teroris pandai memanfaatkan para remaja yang sedang resah terhadap kondisi emosionalnya. Mereka ingin mencari kebersamaan yang kadang tidak mereka dapatkan dari keluarganya.

Ketiga, mereka ingin memperbaiki apa yang dianggap mencederai rasa keadilan. Para remaja ini memiliki semangat yang menggebu-gebu dan idealisme yang tinggi untuk melakukan perubahan, hal inilah yang juga dimanfaatkan oleh kelompok teroris.

Keempat, mereka sedang membangun citra diri. Kelompok remaja sangat ingin terlihat menonjol atau eksis, karenanya mereka cenderung tidak segan untuk melakukan berbagai cara untuk tampil impresif, termasuk di antaranya adalah dengan menjadi bagian dari kelompok dan gerakan ekstremis.

Kelima, mereka memiliki akses yang luas untuk berinteraksi dengan siapa pun di dunia maya, termasuk dengan kelompok radikal. Persinggungan di dunia maya inilah yang kerap menjadi permulaan bagi kalangan muda untuk bergabung dengan kelompok teroris.

"Khusus pada poin terakhir, banyak kalangan yang menyebut media sosial telah membuat kalangan anak-anak muda semakin rentan, terutama –sebagaimana dikemukakan dalam temuan Wahid Foundation (2017)—karena kalangan muda lebih senang belajar agama dari media sosial, dengan ustaz/ah yang belum tentu terjamin kualitas keilmuan dan akhlaknya," katanya.

Melawan Dengan Kebersamaan

Gatot mengatakan, penanggulangan bahaya radikalisme dan terorisme di kalangan perguruan tinggi harus diprioritaskan, selain karena hal ini merupakan bagian dari tiga dosa besar di dunia pendidikan yang sedang gencar dihilangkan oleh pemerintah, radikalisme dan terorisme juga berpotensi besar menghancurkan bukan saja negara, tetapi kemanusiaan dan peradaban kita.

Untuk itu, Polri serius membangun kerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia untuk melawan segala bentuk ajaran dan gerakan kekerasan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kesiapsiagaan nasional, masifikasi program kontra-ideologi, deradikalisasi, netralisasi media, serta netralisasi situasi.

"Pihak kampus pun harus lebih aktif menjadi, meminjam istilah Kadensus 88, kampus inklusi anti-intoleransi. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan pertama, membuka lebih banyak ruang perjumpaan di dalam kampus; tak boleh ada organisasi mahasiswa yang bersifat eksklusif. Kampus juga harus tegas soal regulasi anti-radikalisme di internal masing-masing. Hal ini diwujudkan salah satunya dengan kesepakatan bersama untuk selalu patuh dan menjunjung tinggi empat komitmen dasar negara, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Kampus juga harus selalu memastikan materi pembelajaran mengandung pandangan keagamaan moderat dan bernuansa wawasan kebangsaan," paparnya.

"Hanya dengan komitmen dan kebersamaan, kita dapat bersama-sama mengalahkan paham dan gerakan kekerasan," tandasnya mengakhiri.

(*) MM

MEDIA MAJAPAHIT

MEDIA MAJAPAHIT

BERITA TER UP-DATE

Penuhi Persyaratan Menjadi Taping, Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan Digelar Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai

PEKANBARU, MM - Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai menggelar Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) bagi warga binaan yang bertujuan mengump...

BERITA TERKINI


MEDIA MAJAPAHIT

MEDIA MAJAPAHIT

BERITA LAINNYA